Budidaya - Pemijahan Lobster Air Tawar

Budidaya - Pemijahan Lobster Air Tawar

  Menyatukan induk jantan dan betina yang sudah matang gonad dalam satu tempat, itulah pemijahan. Tentu saja tujuannya agar memijah, yaitu keluarnya sperma dari induk jantan. Selanjutnya sperma akan disimpan dalam tubuh betina, yang selanjutnya digunakan untuk membuahi telur.Pemijahan lobster dilakukan dalam bak fibre glass atau bak beton (lihat bak pemijahan). Kegiatan ini terdiri dari persiapan bak, penebaran induk, pemberian pakan tambahan dan pengelolaan kualitas air.
Persiapan bak
  Bak pemijahan lobster air tawar harus disiapkan. Tujuannya agar tercipta lingkungan yang baik bagi lobster, seperti di habitatnya, sehingga induk-induk itu dapat hidup dengan baik dan dapat terangsang untuk memijah. Kegiatan persiapan bak terdiri dari pengeringan, pembersihan, dan pengisian air. (distributor ovaprim dll)
  Pengeringan dilakukan dengan membuang air dalam bak. Sambil menunggu surut, lumpur, sisa pakan dan kotoran lain diseret ke lubang pengeluaran agar ikut terbuang, lalu disemprot dengan air bersih. Bila terlalu kotor seluruh bagian itu disikat. Pengeringan dilakukan selama 2 – 3 hari dan setelah itu, bak diisi air setinggi 30 - 35 cm, yaitu dengan menutup lubang pengeluaran dan membuka lubang pemasukan.
  Setelah diisi air, tempat persembunyian atau shelter di,asukan. Shelter ini berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan pajnag 15 – 20 cm. Jumlah shelter tergantung dari jumlah induk yang dipijahkan. Bila induk betina yang ditebar 10 ekor, dan induk jantan 6 ekor, maka jumlah shelternya sebanyak 10 buah 
Penebaran induk
  Induk ditebar pagi hari, saat suhu udara dan suhu air masih rendah. Tujuannya agar induk-induk tidak kaget atau stress akibat suhu air yang tinggi. Biasanya dilakukan setelah seleksi induk Jumlah induk yang ditebar tergantung pada luas bak. Kepadatan induk lobster air tawar yang optimal adalah 8 ekor/m2, yaitu 5 ekor induk betina dan 3 ekor induk jantan. (satu paket 3 jantan dan 5 betina).
Pemberian Pakan Tambahan
  Pemijahan lobster tidak seperti ikan mas, sore disatukan malam memijah. Pemijahan lobster berlangsung cukup lama, yaitu antara 18 – 22 hari. Selama itu mereka harus beradaftasi dengan lingkungan, mencari pasangan dan memijah (lihat perkebangbiakan). Selama itu pula induk-induk harus makan agar tubuhnya tetap sehat dan bisa memijah dengan baik.
  Pakan diberikan secukupnya, atau sesuai dengan kebutuhan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pakan dalam keseharian. Bila memberikan pakan dengan jumlah tertentu, misalnya satu sendok makan masih tersisa, maka jumlah pakan itu dinilai berlebihan, sehingga untuk hari berikutnya harus dikurangi. Bila habis, berarti pakan tersebut kekurangan, sehingga untuk hari selanjutnya perlu ditambah.
  Dari pengalaman, seekor induk lobster makan pelet antara 2 – 4 butir sehari. Jadi jika induk yang ditebar berjumlah 10 ekor maka pelet yang diberikan berjumlah 20 – 40 butir. Tetapi jumlah itu buka ukuran mutlak. Ukuran mutlak ada dalam pengalaman anda, bila sudah melakukannya. Pemberian pakan dilakukan dengan menebar secara merata ke seluruh permukaan bak.
Pengelolaan air
  Selama pemijahan, kualitas air harus tetap baik, agar induk-induk dapat hidup dengan baik, tidak terserang penyakit, dan dapat memijah dengan sempurna. Karena itu selama pemijahan air sebaiknya tetap mengalir. Aliran air tidak boleh terlalu besar, karena dapat mengganggu induk-induk itu, cukup sebesar kelingking.
  Dengan adanya aliran air ini maka akan terjadi penggantian air, dimana air lma yang berkualitas buruk akan keluar dan diganti air baru yang kualitasnya baik. Selain itu dengan adanya aliran air ini membawa oksigen baru, atau setidaknya akan terjadi difusi oksigen, sehingga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi.
  Satu keuntungan lain dengan adanya aliran air ini, yaitu gas-gas beracun, seperti NH3 dan karbondioksida bisa terbuang dengan sendirinya. Meski dengan adanya alran air, tetapi sisa pakan dan kotoran biasanya tidak terbuang. Kotoran ini harus dibuang dengan cara disipon, yaitu membuang dengan selang kecil yang telah diisi air.
  Bila selama pemijahan air tidak mengalir, maka harus diberi aerasi. Aerasi ini diletakan minimal pada empat titik, yaitu di keempat sudut. Alangkah baiknya diberi juga dibagian tengah. Selain itu harus dilakukan pergantian air minimal 2 kali seminggu, sambil membuang sisa pakan dan kotoran  dengan cara disipon.

Bagikan artikel ini

Advertisement

0 comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar, kritik, saran, serta pertanyaan anda!